Oleh: Teh Eli Kang Tedi
Ketika kita mencintai dengan tulus, entah kepada kekasih, keluarga ataupun sahabat yang kita anggap sebagai saudara sendiri. Namun,kemudian orang tersebut menghianati. Merusak kepercayan yang dibina dan menyelewengkan amanah yang diberikan.
SAKIT. Kata itu bahkan belum cukup. SANGAT MENYAKITKAN! Memang, akan sangat menyakiti hati kita. benar benar orang yang tidak tahu diri!
Inginnya kita marah. Membalas dan menumpahkan emosi. Bahkan kalau bisa mungkin ingin menghabisinya saja! Berharap mereka minta maaf, sadar dan merasakan perasaan yang sama! Akan tetapi sayang, yang diharapkan tak peduli.
Tapi itu semua belum cukup! Kita masih ingin terlihat menderita dengan cara tidak memaafkan dan menikmati rasa sakit itu!
NIKMAT memang. Merasa diri paling teraniaya. Coba kita renungkan kembali. bukankah benci karena ada cinta? Tak mungkin bisa sangat membenci tanpa sangat mencintai?
CINTA benarkah kita mencintai dengan tulus? Apa makna cinta? Cinta adalah memberi-ketulusan-nol/ikhlas. Seperti Allah mencintai hambaNYA seperti ibu menyayangi anak anaknya. Tak pernah berharap tak pernah menuntut balasan.
BENCI kenapa harus ada benci?
SAKIT apakah sakit itu?
Kembali kepada MAKNA CINTA! Intropeksi! Ya, mungkin itu semua karena kesalahan kita. terlalu percaya, terlalu baik sehingga tidak tegas dengan alasan “ takut menyakiti” alasan “ tidak bisa menolak”…
Berarti kita baik bukan ikhlas donk?
Walaupun salah kita iyakan dan kita sanggupi karena cinta dan enggan mengecewakan. Namun, pada akhirnya kita akan sakit dan kecewa juga, bukan hanya kita tetapi juga Dia! Semua karena diri kita juga, sedikit demi sedikit perlahan demi perlahan terseret jatuh bersama…
Jika sudah itu hancurlah kita semua!
Sakit, kecewa ,sedih, benci, mungkin dendam.
Menyadari bahwa diri kita turut andil, mari kita intropeksi dan memperbaiki semuanya. Langkah awal adalah MEMAAFKAN!
Baik pada diri sendiri maupun orang yang kita cintai. Terkadang jadi berbalik membenci diri sendiri karena kesalahan kita semua keburukan harus terjadi! Itu artinya kita belum sanggup memaafkan diri.
Allah itu Memaafkan. Taubat itu adalah menyesal lalu memperbaiki dan bangkit! Bukan terpuruk!
Sahabat semua, mari kita memaafkan ketika dikhianati! Hasilnya, Insya ALLAH akan indah.
SAKIT. Kata itu bahkan belum cukup. SANGAT MENYAKITKAN! Memang, akan sangat menyakiti hati kita. benar benar orang yang tidak tahu diri!
Inginnya kita marah. Membalas dan menumpahkan emosi. Bahkan kalau bisa mungkin ingin menghabisinya saja! Berharap mereka minta maaf, sadar dan merasakan perasaan yang sama! Akan tetapi sayang, yang diharapkan tak peduli.
Tapi itu semua belum cukup! Kita masih ingin terlihat menderita dengan cara tidak memaafkan dan menikmati rasa sakit itu!
NIKMAT memang. Merasa diri paling teraniaya. Coba kita renungkan kembali. bukankah benci karena ada cinta? Tak mungkin bisa sangat membenci tanpa sangat mencintai?
CINTA benarkah kita mencintai dengan tulus? Apa makna cinta? Cinta adalah memberi-ketulusan-nol/ikhlas. Seperti Allah mencintai hambaNYA seperti ibu menyayangi anak anaknya. Tak pernah berharap tak pernah menuntut balasan.
BENCI kenapa harus ada benci?
SAKIT apakah sakit itu?
Kembali kepada MAKNA CINTA! Intropeksi! Ya, mungkin itu semua karena kesalahan kita. terlalu percaya, terlalu baik sehingga tidak tegas dengan alasan “ takut menyakiti” alasan “ tidak bisa menolak”…
Berarti kita baik bukan ikhlas donk?
Walaupun salah kita iyakan dan kita sanggupi karena cinta dan enggan mengecewakan. Namun, pada akhirnya kita akan sakit dan kecewa juga, bukan hanya kita tetapi juga Dia! Semua karena diri kita juga, sedikit demi sedikit perlahan demi perlahan terseret jatuh bersama…
Jika sudah itu hancurlah kita semua!
Sakit, kecewa ,sedih, benci, mungkin dendam.
Menyadari bahwa diri kita turut andil, mari kita intropeksi dan memperbaiki semuanya. Langkah awal adalah MEMAAFKAN!
Baik pada diri sendiri maupun orang yang kita cintai. Terkadang jadi berbalik membenci diri sendiri karena kesalahan kita semua keburukan harus terjadi! Itu artinya kita belum sanggup memaafkan diri.
Allah itu Memaafkan. Taubat itu adalah menyesal lalu memperbaiki dan bangkit! Bukan terpuruk!
Sahabat semua, mari kita memaafkan ketika dikhianati! Hasilnya, Insya ALLAH akan indah.
No comments:
Post a Comment
KALO UDAH BACA JANGAN LUPA KOMENT GAN!