Ikatan cinta dalam perkawinan sangat penting dan utama terutama dalam membina bahtera rumah tangga, sudah kita ketahui bahwa yang namanya behtera pasti melwati lautan yang penuh gelombang, baik besar atau kecil yang bisa menenggelamkan bahtera itu, untuk itu selayaknya memahami dan memaknai seperti apa hakikat cinta kita, baik pada istri kita, anak-anak atau keluarga dan orang yang kita cintai.
Ada 4 Tahapan Cinta :
1. Mahabbah.
Mahabbah adalah luapan hati dan gejolaknya saat di rundung keinginan untuk bertemu dengan sang kekasih. Ada pula yang mengartikan tenang dan teguh,seperti onta yang tenang dan tidak mau bangun lagi setelah menderum.
Jadi seakan-akan orang yang mencintai itu telah mantap hatinya terhadap orang yang dicintai dan tidak terbetik untuk beralih darinya. Tapi ada yang justru mengartikan sebaliknya. yaitu gundah dan tidak tetap.maka anting-anting di sebut dengan kata hiba,karena ia tidak pernah diam dan tetap berada di telinga.
Mahabbah memiliki kecenderungan secara terus menerus dengan di sertai hati yang meluap-luap, bahkan ada melanggaar batas2 etika, norma dan agama.
Pada tahap ini cinta kita cendrung "egois" yaitu perasaan ingin memiliki dan ingin dimiliki.
cinta ada atau hadir pada awal kita bertemu, mengenal pasangan kita, bisa karena sosoknya, kecantikannya dll yg membuat kita menyukainya yang membuat kita tertarik.
Bila cinta tidak terbalas maka timbulah, kekecewaan, kesedihan dan kebencian.
2. Mawaddah
adalah kelapangan dada dan kekosongan jiwa dari kehendak buruk. atau juga bisa disebut dengan kasih sayang dan pengorbanan. Cinta ini lebih tinggi dari mahabbah. sudah tidak ada keegosian diri. contoh Ketika kita tidak rela pasangan atau mitra yang tertuang kepadanya mawaddah disentuh oleh sesuatu yang mengeruhkan pasangannya, kendati boleh jadi si penyandang mawaddah memiliki sifat dan kecenderungan kejam. Sesorang penjahat yang bengis sekalipun, yang dipenuhi hatinya oleh mawaddah, tidak akan rela pasangan hidupnya disentuh sesuatu yang buruk. Dia bahkan bersedia menampung keburukan itu atau mengorbankan diri demi kekasihnya. Ini karena makna asal kata mawaddah mengandung arti kelapangan dan kekosongan.
boleh jadi rasa dan getar2 cinta sudah tidak ada mungkin seiring bertambah usia, berkurangnya kecantikan dan ketampanan, perilaku2 yang kasar atau konflik dalam rumah tangga. tapi bisa kita lihat bagaimana pasangan berkorban untuk kita, cintanya sudah benar-benar teruji karena bisa menerima kita apa adanya dan bisa hidup bersama sampai saat ini, sudah memberi buah hati berupa anak-anak, sudah menemani dalam suka dan duka. banyak kenangan dan saat-saat indah sudah terlewati.
3. Rahmah adalahCinta yang memberi sesuai dengan kebutuhan.
Contohnya Cinta Allah kepada hambanya. “Allah SWT disebut Dzat Yang Maha Penyayang di dunia karena banyaknya makhluk Allah yang tercakup oleh sifat rahmat-Nya ini.
Rahmat Allah SWT di dunia berlaku umum kepada makhluk-Nya, baik orang mukmin, pelaku maksiat, maupun orang kafir. Di dunia Allah SWT memenuhi semua kebutuhan mereka secara merata tanpa memperhitungkan dosa-dosa mereka. Dia memberi rezeki dan ampunan kepada mukmin dan non-mukmin.
Dengan demikian, semua manusia di dunia mendapat rahmat-Nya tanpa memandang apakah mereka beriman atau tidak.
begitu juga cinta kita pada pasangan hanya memberi dan memberi tidak berharap balasan apapun perlakuan yg diterima dari orang yang kita cintai.
Cinta ini adalah memberi orang yang kita cintai disaat membutuhkan.
Memberi maaf ketika dia membutuhkan maaf.
Memberi sandaran ketika dia butuh sandaran.
Memberi nasihat atau teguran ketika Dia sedang khilaf.
Memberi uluran tangan ketika dia butuh ulurangan tangan.
Memberi perhatian ketika dia butuh kasih sayang.
Memberi rasa aman ketika Dia dalam gundah.
Memberi dan memberi.
4. Amanah.
Cinta yg paling Tinggi. Dan sudah benar2 zero.
Amanah adalah Sesuatu yang dititipkan atau sesuatu yang penjagaannya dipercayakan kepada orang yang dititipi hingga suatu saat sesuatu itu akan diambil oleh yang menitipkan. Maksud menitipkan adalah agar sesuatu yang dititipkan itu tetap terjaga dan terlindungi keberadaannya. Tanggung jawab memelihara sesuatu yang dititipkan itulah yang disebut amanah.
Anak adalah amanah Allah kepada orang tuanya dimana orang tua berkewajiban memelihara dan mendidiknya agar anak itu terpelihara dan berkembang potensinya hingga ia kelak menjadi manusia yang berkualitas sesuai derngan maksud penciptaannya. Isteri adalah amanah Allah kepada suami dimana suami wajib melindunginya dari gangguan yang datang, baik gangguan fisik maupun psikis' . Demikian juga suami adalah amanah Allah kepada isteri dimana ia wajib memberikan sesuatu yang membuatnya tenang, tenteram, aman dalam menjalankan tugas-tugas hidupnya.
Boleh jadi kita kecewa terhadap pasangan, boleh jadi banyak prilaku buruk pasangan kita, boleh jadi perasaan mahabbah sudah tidak ada, boleh jadi cinta kita dibalas penghianatan. Tapi ini adalah amanah yang Allah berikan yang terucap janji suci dihadapan Ilahi ketika Ijab Kabul diucapkan. karena kita harus sadar apaun musibah yang terjadi sadar atau tidak kita pun ikut andil didalamnya.
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment
KALO UDAH BACA JANGAN LUPA KOMENT GAN!