Investasi adalah mengorbankan aset yang ada sekarang guna mendapatkan aset yang lebih besar di masa mendatang. contoh lain investasi yang sering kita lakukan adalah menabung di bank dengan harapan kita mendapatkan bunga di masa yang akan datang.
Secara garis besar, investasi secara umum dibagi dua , yaitu real asset investment dan financial asset investment. Real investasi menunjuk kepada sektor di luar keuangan, seperti perdagangan, industri pertanian dan lain sebagainya. contohnya seperti membeli ruko, tanah, emas, membuat perkebunan kelapa sawit dan lain sebagainya yang informasinya/objeknya dapat kita lihat secara langsung. Sedangkan finnancial investment (investasi di sektor keuangan) adalah menunjuk kepada surat berharga yang diterbitkan oleh penerbitnya, seperti utang piutang, menabung, membeli saham, obligasi, reksa dana sebagainya.
Setelah anda tahu apa itu investasi dan contohnya, skarang saatnya kita mengetahui bagaimana memilih investasi yang cocok dengan anda. JIka anda memutuskan untuk berinvestasi, dalam memilih investasi paling tidak anda harus mempertimbangkan 4 faktor penting, yaitu
Secara garis besar, investasi secara umum dibagi dua , yaitu real asset investment dan financial asset investment. Real investasi menunjuk kepada sektor di luar keuangan, seperti perdagangan, industri pertanian dan lain sebagainya. contohnya seperti membeli ruko, tanah, emas, membuat perkebunan kelapa sawit dan lain sebagainya yang informasinya/objeknya dapat kita lihat secara langsung. Sedangkan finnancial investment (investasi di sektor keuangan) adalah menunjuk kepada surat berharga yang diterbitkan oleh penerbitnya, seperti utang piutang, menabung, membeli saham, obligasi, reksa dana sebagainya.
Setelah anda tahu apa itu investasi dan contohnya, skarang saatnya kita mengetahui bagaimana memilih investasi yang cocok dengan anda. JIka anda memutuskan untuk berinvestasi, dalam memilih investasi paling tidak anda harus mempertimbangkan 4 faktor penting, yaitu
Modal : Berapa besar dana yang anda perlukan untuk melakukan investasi sampai memperoleh keuntungan yang melebihi investasi yang kita keluarkan? prinsipnya semakin kecil modal semakin baik bagi kita
Tingkat pengembalian : Berapa persen keuntungan yang bisa kita peroleh dari modal yang dikeluarkan dalam jangka waktu tertentu. semakin tinggi tingkat pengembalian dan semakin cepat waktnya, tentu lebih baik bagi kita
Tingkat Resiko : Risiko adalah berapa besar kemungkinan terjadinya kerugian yang dapat mengurangi jumlah modal kita dan bahkan menghabiskan modal kita. semakin kecil tingkat resikonya, semakin baik bagi kita
Arus dana : Berupa seberapa cepat dana dalam bentuk uang kas secara fisik dapat kita tarik dari modal yang telah kita setor. semakin cepat semakin baik bagi kita.
Untuk menyesuaikan investasi yang 'cocok' dengan diri Anda ada 5 pertanyaan yang perlu Anda tanyakan pada diri sendiri :
1. Apakah yang Anda butuhkan : pendapatan atau pertumbuhan modal ?
Ada investasi yang hanya memberikan pendapatan dan tidak ada kenaikan modal (seperti : deposito) sementara itu ada yang memberikan pertumbuhan modal yang besar dan hanya pemberikan pendapatan yang kecil (seperti : saham, properti). Biasanya kedua hal tersebut berbanding terbalik.
Kebutuhan akan uang dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari menentukan pilihan investasi Anda. Contohnya, seseorang yang berusia 40 tahun dan mempunyai penghasilan yang tinggi, mungkin lebih tertarik untuk berinvestasi dalam saham yang menekankan pada pertumbuhan modal dibandingkan, seorang pensiunan mungkin lebih suka investasi dalam deposito yang memberikan pendapatan bunga setiap bulannya.
2. Berapa lama Anda akan menunggu untuk mendapatkan hasilnya ?
Ada investasi yang menawarkan hasil dalam satu bulan (seperti : deposito) dan lainnya mungkin memerlukan jangka waktu 25 tahun untuk mendapatkan hasilnya secara optimum (seperti : kehutanan, properti). Anda harus mengetahui dengan jelas jangka waktu dari investasi Anda.
Berinvestasi dengan jangka waktu yang salah hanya akan menyebabkan kerugian bagi Anda, misalnya dengan menempatkan uang yang tersedia untuk jangka waktu yang singkat dalam pasar modal.
3. Berapa besar resiko yang dapat Anda tolerir ?
Anda harus mengetahui tingkat resiko yang dapat Anda hadapi, baik secara kejiwaan maupun secara keuangan. Bila keadaan keuangan Anda solid, Anda bisa mencoba untuk berinvestasi pada yang beresiko tinggi/hasil yang tinggi. Tetapi bila kondisi keuangan Anda tidak kuat, Anda harus dapat menolak godaan untuk menggandakan uang Anda dengan mengambil resiko yang tinggi.
Usia juga menentukan, seorang yang berusia 60 tahun tentu ingin suatu investasi pada resiko yang lebih rendah dari seorang berusia 35 Tahun. Orang yang agresif yang berusia 35 tahun mempunyai waktu yang lebih panjang untuk pulih secara keuangan dari kesalahan berinvestasi, karenanya dia akan lebih siap mengambil resiko yang lebih tinggi.
Hal penting lainnya adalah sisi kejiwaan Anda. Bila anda mempunyai kecenderungan khawatir terhadap fluktuasi yang tinggi (dan membuat Anda tidak dapat tidur nyeyak di malam hari) Anda harus menjauhi investasi yang beresiko tinggi. Sisi kejiwaan penting dalam dua hal. Uang dan investasi seharusnya membuat Anda sejahtera, bukan membuat Anda gelisah. Kedua Anda tidak ingin emosi Anda (perasaan takut, serakah) yang menentukan keputusan investasi Anda. Suatu keputusan investasi hasus datang dari pemikiran yang jernih bukan berdasarkan emosi.
4. Berapa tingkat pengetahuan investasi yang Anda miliki ?
Investasi membutuhkan ketrampilan. Investasi tidak selalu membutuhkan perhitungan yang rumit, secara umum hanya membutuhkan aritmatika sederhana seperti penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian (seperti : deposito, reksa dana). Seorang investor profesional (sepeti para manajer investasi) mungkin memerlukan modul statistik yang rumit seperti dalam menghitung nilai obligasi di pasar sekunder, nilai pasar yang wajar suatu saham.
Ketrampilan lainnya yang mungkin diperlukan adalan hubungan interpersonal dan kemampuan berkomunikasi (seperti : properti). Orang yang terbaik dan paling sukses berinvestasi dalam properti adalah mereka yang punya kemampuan tinggi dalam bernegosiasi.
5. Berapa banyak waktu yang Anda dedikasikan untuk investasi Anda ?
Pilihan investasi Anda mementukan berapa banyak waktu yang Anda harus sediakan untuk investasi tersebut. Biasanya investasi dalam saham memerlukan waktu yang cukup besar (kecuali Anda membiarkan orang lain mengelolanya untuk Anda) dibandingkan dengan menaruh uang dalam deposito.
Banyak orang harus menghitung nilai dari waktu mereka. Bila Anda mempunyai penghasilan yang tinggi sedangakan Anda melakukan investasi yang membutuhkan banyak waktu untuk dapat menjaga nilai investasi
Anda dengan baik, mungkin lebih menguntungkan bagi Anda untuk membayar pihak lain yang dapat melakukannya dengan baik (seperti manajer investasi) sementara Anda tetap bekerja (dimana Anda tetap mendapatkan penghasilan Anda seperti biasa). Dari data-data diatas, sudahkah Anda melakukan investasi yang sesuai dengan diri Anda?
Sumber : catatan Ki Bambang
Sumber : catatan Ki Bambang
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete